Friday, May 31, 2013

Cerpen - Demi Sahabat

Hai guys...?
kali ini saya akan memberikan sebuah cerpen yang terinspirasi dari lagunya Water band yang berjudul Demi sahabat.
oke gak usah basa basi, langsung aja baca cerpennya.
selamat membaca...!!!




DEMI SAHABAT

            Tempat yang udaranya sejuk dan pemandangannya yang indah sudah lama Ratna impikan. Dia senang sekali akhirnya bisa ke tempat seperti ini dengan pacarnya yang sangat dicintainya.
“gimana sayang ? baguskan tempatnya ?” tanya Andika pacar Ratna.
“iya, bagus banget pemandangannya !” jawab Ratna.
“memang disini tuh banyak tempat yang pemandangannya sangat indah !”
“hemmm… lain kali kita kesini lagi ya sayang ?”
“suka ya tempat seperti ini ?”
“iya yank, suka banget”
            Mereka pun berkeliling menyusuri gunung yang memang banyak di sukai orang-orang. Bahkan turis pun banyak yang suka ke gunung itu.

            Ke  esokan harinya, seperti biasa Ratna pergi ke sekolah bersama dengan sahabatnya Anggi. Persahabatan Ratna dan Anggi sangatlah erat. Seperti halnya mereka bersaudara.
Diperjalanan Anggi melihat seorang cowok SMK, yang memang selalu dilihatnya setiap berangkat sekolah. Karena jika mereka bersekolah mereka harus melewati SMK itu.
“eh Ratna, lihat deh ! tuh cowok mganteng banget ya ? ingin deh aku kenalan ma dia ?” kata Anggi sambil senyum-senyum.
“mana ?”
“itu tuh ? yang pakai helm hitam. Ganteng banget ya ? kayaknya aku jatuh cinta deh ma dia ?”
            Deg !!! Ratna terkejut. Ternyata cowok yang dibicarakan sahabatnya itu adalah Andika, pacarnya.
“itu kan Dika ?” gumam Ratna dalam hati.
“Ratna ? koq bengong ? naksir juga ya ?
“eh… nggak koq !”
“duh ganteng banget deh !” Anggi senyum-senyum.
            Ratna bingung mendengar perkataan sahabatnya itu. Dia tidak tahu harus berkata apa.
“eh… Ratna ! koq bengong lagi ? kamu kenal ya ma dia ?”
“eh apa Anggi ?”
“kamu kenal ya ma cowok itu ?”
“emmmm…. Iya, aku kenal, dia temanku.” Jawab Ratna berbohong, dia tidak ingin membuat sahabatnya itu kecewa kalau dia berkata yang sebenarnya.
“wah…!!! Kenalin ke aku dong ?” kata Anggi bersemangat.
“ya udah, nanti pulang sekolah aku kenalin”
“yesss… makasih ya ?”


*******


            Disekolah Ratna tidak bisa konsentrasi karena memikirkan kejadian tadi. Akhirnya Ratna pun menelpon pacarnya itu.
“hallo yank ? ada apa ?”
“teman aku mau kenalan nih ma kamu. Tapi nanti kamu jangan mengaku pacar aku ya ?”
“loh…? Kenapa sayang ?”
“udah, turutin aja kata-kata ku”
“oke deh sayang ?”
            Ratna pun mengatakan ke Anggi bahwa Dika mau kenalan dengan dia. Anggi senang sekali mendengarnya. Dia tidak pernah menyangka bisa berkenalan dengan cowok yang di idam-idamkannya selama ini.
Tiba-tiba Anggi terlihat sedikit pusing, lalu keluar darah dari hidugnya.
“Anggi kamu kenapa ?” taya Ratna dengan paniknya.
“a…a…aku..!”
            Belum sempat Anggi bicara, dia sudah pingsan.
“Anggi !!!!” teriak Ratna.
            Ratna pun membawa Anggi ke ruang UKS. Anggi memang saki-sakitan. Dia telah di diagnosa oleh dokter menderita kanker stadium 2 dan umurnya diprediksi tidak akan lama lagi. Ratna sedih dan sangat terpukul memndengar pernyataan itu. Tapi Anggi anak yang tegar, dia tidak sedikit pun mengeluh atas apa yang telah dideritanya.
            Akhirnya Anggi pun sadar dari pingsannya.
“alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga nggi ?”
“hemmm…”
“kita batalin aja ya ketemuannya ?”
“nggak Ratna, aku maunya ketemuan sekarang ?” jawab  Ratna dengan suara  yang lemah.
“kamu yakin sudah kuat ?”
“iya koq, nih buktinya” kata Anggi sambil bangun dari tempat tidur.
“iya deh aku percaya !”

            Akhirnya Ratna pun mengajak Anggi ke tempat yang sudah di tentukan untuk bertemu Andika. Sebenarnya Ratna tidak yakin dengan perkataan Anggi itu. Tapi apa daya, Anggi memang anak yang mempunyai kemauan tinggi. Jadi Ratna tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti kemauan sahabatnya itu.
Mereka pun sampai ditempat tujuan.
“Dik, kenalin nih sahabatku Anggi !”
“aku Anggi !” kata Anggi sambil mengulurkan tangannya.
“aku Andika, panggil saja Dika” jawab Dika sambil membalas uluran tangannya.
“ya udah, kalian ngobrol aja dulu. Aku mau ke supermarket, mau beli sesuatu.”
            Ratna pun meninggalkan Anggi dengan Dika. Sebenarnya, ada rasa cemburu dihati Ratna melihat mereka berduaan. Tapi segera dia tepis rasa cemburu itu. Ratna ingin membahagiakan sahabatnya itu, sekalipun dia harus menanggung rasa cemburu.


********


            Keesokan setelah pertemuan itu, Ratna menemui Dika pacarnya untuk membicarakan sesuatu.
“Dika, ada yang harus aku omongin ke kamu ?”
“ada apa Ratna sayang ?”
“emmm…. Sebaiknya kita putus aja ya ?”
“putus ? loh kenapa sayang ? kenapa kamu tiba-tiba biacara seperti itu ?” jawab Andika dengan kagetnya.
“nggak kenapa-kenapa, Cuma……”
“Cuma kenapa ?”
“kamu jadian aja ma Anggi ?”
“ma Anggi ? aku kan cintanya ma kamu Ratna ? kenpa kamu berubah seperti ini sih ?”
“maaf Dika, tapi aku harus melakukannya. Aku ingin membahagiakan Anggi” kata Ratna sambil meneteskan air mata.
“apa kamu bahagia kalau kamu melakukan ini semua ?”
            Ratna hanya diam saja mendengar pernyataan pacarnya itu.
“tidak kan ?”
            Ratna masih saja diam, tapi air matanya semakin deras mengalir.
“aku akan bicara yang sebenarnya saja tentang hubungan kita ke Anggi”
“jangan ? aku mohon jangan lakukan itu. Aku gak ingin Anggi kecewa” kata Ratna sambil menangis.
“tapi Ratna, dia harus tahu semua ini ?”
“tidak Dika, aku nggak mau kesehatan Anggi memburuk gara-gara semua ini ? jika memang kamu cinta sama aku, lakukanlah apa yang aku mau”
“baiklah kalau itu mau kamu. Tapi ingat ? aku akan tetap mencintaimu sampai kapanpun juga”
            Akhirnya Andika menerima permintaan Ratna.


********


            Sehari setelah kejadian itu, akhirnya Andika dengan Anggi jadian. Anggi sangat senang sekali dan tidak menyangka bisa jadian dengan Andika, cowok yang dia idam-idamkan dari dulu.
Anggi pun bicara ke Ratna kalau dia sudah jadian dengan Andika, Ratna cuma menjawab “aku turut bahagia” itu saja dan dengan sedikit senyuman. Sebenarnya hati Ratna hancur, dia tidak tahu apakah yang dilakukannya ini benar atau salah.
“eh Ratna, koq disini ?” tanya Anggi ke Ratna yang menemuinya di sebuah rumah makan.
“eh Anggi, Dika. Nggak koq, Cuma mau makan aja ?” jawab Ratna sedikit terkejut dengan kedatangan mereka.
“boleh dong gabung ?” tanya Anggi.
“boleh koq”
“aku ke toilet dulu ya ?” kata Anggi sambil meninggalkan Ratna dan Anggi.
“kamu tidak apa-apa Ratna ?” tanya Dika.
“tidak, aku tidak apa-apa”
“beneran ?
            Ratna diam saja.
“aku sudah tahu koq Ratna, kamu tidak akan betah meilhat aku berduaan terus sama Anggi”
            Lalu Anggi datang.
“hayo ngomongin apa ? koq serius banget ? ngomongin aku ya ?
“ngg…nggak koq Anggi”
“sayang, wajah kamu koq pucat banget ?”tanya Dika ke Anggi.
“iya nggi, wajah kamu pucat banget. Kamu tidak apa-apa kan ?”tanya Ratna.
“Aku nggak pa pa koq ?” jawab Anggi.
            Anggi pun kemudian duduk. Tapi kepala Anggi mulai terasa berat, pandangannya pun mulai kabur dan disekitarnya terasa gelap dan akhirnya Anggi pun pingsan.
“Anggi !!!” teriak Ratna.
“ayo kita bawa ke rumah sakit” kata Dika.
“ayo cepat Dika. Tubuhnya lemas banget, tidak biasanya dia seperti ini” kata Ratna dengan paniknya.
            Anggi pun di bawa ke ruang ICU. Di ruang tunggu Ratna dan Dika menunggu dengan sangat cemas. Ratna tidak henti-hentinya menangis.
“sudahlah, kita berdoa aja supaya Anggi baik-baik saja” kata Dika menenangkan Ratna.
            Lalu dokter keluar dari ruang ICU.
“gimana dokter…?” tanya Ratna.
“emmmm… kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi Allah berkehendak lain. Teman kalian meninggal dunia”jawab dokter.
“apa dokter ?” kata Ratna terkejut.
            Kemudian dengan cepat Ratna dan Dika berlari ke dalam kamar temapt Anggi.
“Anggi…! Bangun Anggi…!!! Jangan tinggalkan kami” kata Dika sambil menggoyang-goyangkan tubuh Anggi.
“bangun Anggi…!!! Jangan tinggalkan aku ?” kata Ratna sambil menangis.
“Anggiiiiiiii…..!!!!!” teriak Ratna.
            Tangisan mereka berdua pun semakin menjadi-jadi.
Yah, itulah kematian. Tidak bisa ditebak kapan dan bagaimana kita meninggal. Lakukanlah hal yang terbaik untuk sahabatmu, senelum itu terjadi padamu.






“Tidak ada hal yang terbaik yang kita lakukan selain berkorban demi sahabat yang kita sayangi. Karna itu akan menjadikan kita lebih berarti didalam menjalani disisa hidup kita………”
 


gimana guys ceritanya....?
suka nggak suka langsung aja comment.




Biodata Penulis :
Nama               : Aris Prasetya Budi
Tanggal Lahir    : 10 oktober 1995
Alamat             : Oro oro ombo wetan – Rembang Pasuruan
Sekolah           : SMKN 1 REMBANG
Kelas               : XI Kimia Industri A
Email               : aris.prasetyabudi@yahoo.com
Facebook         : Aris CLallu SetYa
Twitter                        : @aris_prasetya
Blog                : http://arislover.blogspot.com
                          http://arisberan.blogspot.com

Friday, May 17, 2013

Cerpen - Demi Cinta



DEMI CINTA

Angin berhembus dengan kencang, menggoyangkan pohon-pohon di taman. Sementara seorang gadis buta sedang menangis di bawah pohon. Dia sudah tidak kuat dengan hinaan orang-orang yang membencinya.
“sudahlah, kamu jangan menangis terus !”. kata Tomi pacarnya.
“kenapa sih orang-orang sangat membenciku ? apa karena aku buta ?”
“jangan dengarkan apa kata orang, kan masih ada aku yang selalu sayang sama kamu ?”
“apa kamu akan terus sayang sama jika aku ini buta selamanya ?”
“ iya Vina sayang, aku akan terus mencintaimu dan menyayangimu sampai kapanpun juga. Kamu mau kan menikah denganku ?”
          Vina terdiam sejenak mendengar pernyataan pacarnya itu.
“aku mau menikah denganmu jika aku sudah bisa melihat !”
“baiklah kalau itu keputusanmu”
          Vina pun sudah kembali ceria dan tidak menangis lagi.

          Seminggu kemudian, Vina mendapat kabar dari rumah sakit bahwa ada orang yang mau mendonorkan matanya. Vina senang sekali mendengarnya.
          Akhirnya Vina pun menjalani operasi mata. Sebelum masuk ke ruang operasi Vina mencari pacarnya.
“ma, lihat Tomi ke sini nggak…?” tanya Vina ke Ibunya.
“nggak, mungkin dia lagi sibuk”
          Vina pun masuk ke dalam ruang operasi.


          Dua minggu setelah operasi, perban mata Vina sudah boleh di buka. Dokter pun membukanya dengan perlahan.
“sekarang buka mata kamu dengan perlahan-lahan”. Suruh dokter.
          Vina pun membuka matanya perlahan-lahan.
“ma, aku sudah bisa melihat !!!”
“alhamdulillah !!!” jawab ibu Vina.
“Tomi, sekarang aku sudah bisa melihat !”
“iya Vina, aku turut bahagia” jawab Tomi, tetapi tidak melihat ke arah Vina.
“Tomi, aku disini. Kok kamu tidak melihat ke arah aku ? ka…ka…kamu buta ?”
“iya Vina, aku buta. Kamu mau kan menikah denganku ?”
“ti…ti…ti…tidak, aku tidak mau menikah denganmu”
          Vina terkejut dan shock melihat pacarnya itu.
“kenapa Vina ?”
“karena kamu buta. Aku tidak mau punya suami buta !!”
          Vina menolak Tomi mentah-mentah. Padahal Vina sudah berjanji kalau sudah bisa melihat dia mau menikah dengan Tomi. Tapi Tomi hanya tersenyum mendengar perkataan Vina itu.
Lalu Tomi pergi sambil berkata
“jaga mataku baik-baik ya Vina sayang ? karena yang mendonorkan mata itu adalah aku”.
          Vina hanya terdiam mendengar  itu. Dia selama ini tidak menyadari betapa besarnya kasih sayang pacarnya itu. Dia terlalu mementingkan dirinya sendiri





"Cinta bukan cuma sekedar janji dan kata-kata saja"
 
The End



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | hostgator reviews