Friday, May 17, 2013

Cerpen - Demi Cinta



DEMI CINTA

Angin berhembus dengan kencang, menggoyangkan pohon-pohon di taman. Sementara seorang gadis buta sedang menangis di bawah pohon. Dia sudah tidak kuat dengan hinaan orang-orang yang membencinya.
“sudahlah, kamu jangan menangis terus !”. kata Tomi pacarnya.
“kenapa sih orang-orang sangat membenciku ? apa karena aku buta ?”
“jangan dengarkan apa kata orang, kan masih ada aku yang selalu sayang sama kamu ?”
“apa kamu akan terus sayang sama jika aku ini buta selamanya ?”
“ iya Vina sayang, aku akan terus mencintaimu dan menyayangimu sampai kapanpun juga. Kamu mau kan menikah denganku ?”
          Vina terdiam sejenak mendengar pernyataan pacarnya itu.
“aku mau menikah denganmu jika aku sudah bisa melihat !”
“baiklah kalau itu keputusanmu”
          Vina pun sudah kembali ceria dan tidak menangis lagi.

          Seminggu kemudian, Vina mendapat kabar dari rumah sakit bahwa ada orang yang mau mendonorkan matanya. Vina senang sekali mendengarnya.
          Akhirnya Vina pun menjalani operasi mata. Sebelum masuk ke ruang operasi Vina mencari pacarnya.
“ma, lihat Tomi ke sini nggak…?” tanya Vina ke Ibunya.
“nggak, mungkin dia lagi sibuk”
          Vina pun masuk ke dalam ruang operasi.


          Dua minggu setelah operasi, perban mata Vina sudah boleh di buka. Dokter pun membukanya dengan perlahan.
“sekarang buka mata kamu dengan perlahan-lahan”. Suruh dokter.
          Vina pun membuka matanya perlahan-lahan.
“ma, aku sudah bisa melihat !!!”
“alhamdulillah !!!” jawab ibu Vina.
“Tomi, sekarang aku sudah bisa melihat !”
“iya Vina, aku turut bahagia” jawab Tomi, tetapi tidak melihat ke arah Vina.
“Tomi, aku disini. Kok kamu tidak melihat ke arah aku ? ka…ka…kamu buta ?”
“iya Vina, aku buta. Kamu mau kan menikah denganku ?”
“ti…ti…ti…tidak, aku tidak mau menikah denganmu”
          Vina terkejut dan shock melihat pacarnya itu.
“kenapa Vina ?”
“karena kamu buta. Aku tidak mau punya suami buta !!”
          Vina menolak Tomi mentah-mentah. Padahal Vina sudah berjanji kalau sudah bisa melihat dia mau menikah dengan Tomi. Tapi Tomi hanya tersenyum mendengar perkataan Vina itu.
Lalu Tomi pergi sambil berkata
“jaga mataku baik-baik ya Vina sayang ? karena yang mendonorkan mata itu adalah aku”.
          Vina hanya terdiam mendengar  itu. Dia selama ini tidak menyadari betapa besarnya kasih sayang pacarnya itu. Dia terlalu mementingkan dirinya sendiri





"Cinta bukan cuma sekedar janji dan kata-kata saja"
 
The End



0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | hostgator reviews