Thursday, September 8, 2016

Lomba Esai Anak Muda dan Politik

Salah satu sebab meningkatnya sikap apatis masyarakat terhadap partai politik adalah banyaknya kasus-kasus korupsi yang melibatkan kader-kader partai politik. Berbagai survey menunjukkan kecenderungan semakin rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. 
Temuan survey SMRC terbaru (2016), misalnya, menempatkan partai politik sebagai lembaga yang paling rendah mendapatkan kepercayaan masyarakat (52%). Angkanya jauh di bawah TNI (89%), Presiden (83%), dan KPK (82%). DPR sebagai lembaga yang menampung partai politik juga mendapatkan nilai yang rendah, yakni 58%.
Tingkat kepercayaan publik yang rendah terhadap partai politik akan menyulitkan partai politik, bukan hanya dalam hal mencari dukungan, tapi juga dalam hal membangun kader. Masyarakat yang apatis terhadap partai politik akan sulit didekati dan ditawarkan untuk terlibat aktif atau apalagi masuk ke dalam partai politik.
Untuk itulah diperlukan terobosan dalam menghadapi situasi tak menguntungkan ini. Partai politik dituntut untuk tampil menarik dan mampu menjawab keraguan publik selama ini. Partai-partai baru mungkin lebih beruntung karena belum terkena stigma negatif seperti dimiliki partai-partai yang mapan. Tapi, tantangan mereka tidakkecil dan mengembalikan kepercayaan publik tidaklah mudah.
Karena itu, Qureta dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak anak-anak muda untuk berbagi pandangan dan gagasan seputar situasi politik di Indonesia sekarang ini. Ayo kirimkan tulisanmu lewat web ini dan sertakan sebagai #LombaEsaiPolitik
Anak Muda dan PolitikTema Utama
Subtema
  • Peran Pemuda dalam Politik
  • Media Sosial dan Politik
  • Apakah Politik Itu Buruk?
  • Partisipasi Pemuda dalam Pemilu Lokal
  • Korupsi dan Partai Politik
  • Perempuan dan Partisipasi Politik
  • Anak Muda Memandang Politik
Ketentuan dan Panduan
  • Para peserta adalah pelajar, mahasiswa dan umum berusia 15 – 45 tahun.
  • Peserta diwajibkan memiliki akun di Qureta dan mengirimkan tulisannya lewat web Qureta.
  • Profile penulis harap diisi secara lengkap, termasuk menuliskan no HP.
  • Tulisan adalah asli karya sendiri dan belum pernah diterbitkan atau dilombakan di media manapun.
  • Bentuk tulisan bisa berupa refleksi pemikiran, pengalaman pribadi, maupun esai lepas.
  • Esai yang dilombakan ditulis dalam  Bahasa Indonesia atau Inggris
  • Judul dan isi tulisan harus sesuai dengan tema lomba. Tulisan yang tidak terkait dengan tema lomba akan dikeluarkan dari daftar seleksi penilaian.
  • Tidak diperkenankan mengambil judul dari tema utama ataupun subtema lomba.
  • Panjang tulisan antara 800 hingga 1500 kata.
  • Boleh menyertakan gambar, animasi, audio, atau video, selama tidak melanggar hak izin dan hak cipta.
  • Boleh mengirim lebih dari satu tulisan. Namun, yang akan diseleksi oleh juri adalah tulisan terbaik yang dikirimkan.
  • Artikel-artikel yang akan dinilai juri adalah artikel yang lolos terbit di Qureta.
  • Esai yang diikutsertakan dalam lomba ini harus ditandai #LombaEsaiPolitik pada akhir tulisan.
Durasi Lomba
20 Agustus - 05 Oktober 2016
Kriteria Penilaian
  • Kesesuaian dengan tema
  • Orisinalitas alias tidak menjiplak
  • Konten atau tema besar lomba esai secara keseluruhan
  • Gaya bahasa dan penyajian isi gagasan 
  • Interaksi: komentar atau diskusi dalam esai yang diterbitkan
  • Keputusan dewan juri tidak bisa diganggu-gugat
HADIAH: 
  • Juara I    : Uang tunai Rp. 6.000.000 dan piagam penghargaan
  • Juara II   : Uang tunai Rp. 4.000.000, dan piagam penghargaan
  • Juara III  : Uang tunai Rp. 3.000.000, dan piagam penghargaan
  • Tujuh (7) nominasi pilihan juri masing-masing akan mendapatkan: uang tunai Rp. 1000.000 dan piagam penghargaan
Dewan Juri
  • Okky Madasari (Novelis)
  • Luthfi Assyaukanie (Qureta)
  • Andi Saiful Haq (PSI)
*Informasil lebih lanjut hubungi: 

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | hostgator reviews