Cinta Yang
Terpendam
Siang telah tiba. Matahari pun
dengan semangatnya menyinari semua makhluk hidup di muka bumi ini. Teriknya pun
sangat menyengat di kulit. Tapi itu tidak menghalangi niat Yudi untuk pergi ke
sekolah. Karena ia sudah berjanji pada adik-adik kelasnya untuk melatih drama.
Meskipun ia tidak berpengalaman untuk itu, tapi ia yakin bisa melatih mereka.
Sesampainya di sekolah ternyata masih
sedikit yang berkumpul. Yudi menunggu sambil mendengarkan musik di handphonenya.
Tak lama kemudian, Bela temannya yang juga ikut melatih datang.
“Anak-anak
sudah kumpul?” Tanya Bela
sambil turun dari motornya.
“Masih
cuma beberapa tuh!” jawab Yudi
singkat.
Setelah beberapa menit menunggu,
akhinrya semuanya sudah berkumpul. Yudi memulai latihan untuk mencari karakter
yang tepat untuk mencari tokohnya. Setelah itu, Bela lah yang melatihnya,
sedangkan Yudi ikut-ikutan aja. Bela melatih adik-adik kelas dibantu dengan Sari.
Sama, dia juga teman sekelas Yudi.
Yudi masih tetap mengamati saja,
sambil sesekali berkomentar. Tapi pandangannya tidak selalu mengamati adik-adik
kelasnya. Ia lebih sering mengamati Bela yang sedang melatih mereka. Entah apa
yang terjadi, senyumnya, tawanya, membuat hati Yudi bahagia. Yudi memang sudah
kenal Bela sudah lama. Tapi jujur, akhir-akhir ini ia sering deg-degan jika
didekat Bela. Jika meilhatnya, seperti tidak ingin mengalihkan pandangannya
itu. Apakah itu cinta? Entahlah, karena ia masih bingung dengan perasaannya itu.
Sejak saat itu, Yudi selalu
menantikan saat melatih drama. Itu karena ia bisa memandangi wajah cantik Bela
lagi. Yudi jatuh cinta pada Bela. Benar-benar jatuh cinta. Meskipun ia tahu
kalau Bela sudah mempunyai pacar. Ia tetap mencintai Bela sepenuh hatinya. Tapi
itulah Yudi, selalu memendam perasaannya. Bukannya tidak berani mengungkapkan
perasaannya, tapi ia lebih suka memendamnya daripada mengungkapkannya.
Setiap hari saat melatih drama, Yudi
selalu diam-diam memandangi wajah Bela. Apalagi sejak kehadiran Yuli, yang
menggantikan mereka melatih. Sehingga Yudi dan Bela hanya ikut membantu saja.
Dan kesempatan itu tidak pernah Yudi sia-siakan. Ia selalu memandangi Bela.
Duduk bersama Bela, ngobrol bersama. Meskipun semua itu sering ia lakukan, tapi
kali ini benar-benar berbeda.
*****
Setelah lomba drama selesai, kini tidak ada kegiatan yang
mempersatukan Yudi dan Bela lagi. Walaupun masih bisa bertemu di kelas, tapi Yudi
tidak berani memandanginya terus. Karena takut ketahuan teman-teman lainnya.
Tapi keberuntungan selalu bersama Yudi. Lagi-lagi ia dipersatukan lagi dengan Bela
dalam satu kegiatan. Dari kegiatan Pameran, Lomba dan kegiatan lainnya. Yang
membuat Yudi benar-benar sangat bahagia.
Semua
kegiatan pun dilalui Yudi dengan kebahagiaan. Tak pernah ia lewatkan sedetikpun
untuk memandangi wajah cantik Bela. Tapi semuanya berubah ketika kelas Yudi
dipisah. Yudi masuk dikelas A, sedangkan Bela masuk dikelas B.
Sejak
saat itu, Yudi benar-benar kehilangan semangatnya. Karena ia tidak bisa lagi
memandangi Bela. Meskipun masih ada sahabat-sahabatnya yang selalu menghiburnya.
Tapi setelah itu, kesepian itu kembali melandanya.
Suatu
ketika, saat istirahat Bela masuk ke kelas Yudi. Yudi sangat bahagia
melihatnya. Setelah bercanda-canda, Bela kemudian duduk dipangkuan Yudi. Dan
kemudian mereka berfoto-foto ria. Begitu terlihat kebahagiaan Yudi saat itu.
Ketika
malam tiba, saat Yudi sedang asyik mendengarkan lagu. Tiba-tiba hp Yudi
berbunyi. Ketika dilihatnya ternyata itu adalah sms dari Bela. Ia pun segera
membacanya.
“Yud,
aku pengen couplean baju sama kamu, tapi kita berdua aja”
Begitulah
isi sms itu. Yudi benar-benar bingung saat itu. Dalam hatinya sangat ingin
menerima permintaan itu, tapi disisi lain ia tidak punya uang untuk membelinya
“Aku
gak punya uang”
Yudi
membalas sms Bela dengan singkat. Kemudian Bela pun sms kembali.
“Yud,
pacaran sama aku ayo yud. Kan kita tinggal 1 bulan ini yud. Kita pacaran ayok
yud. Aku ini gak bercanda yud.”
Degg,,!!!
Sms itu membuat Yudi tidak percaya dengan apa yang dibacanya. Sekali lagi ia
membaca sms itu. Yah, kata-kata itu memang benar. Ia masih sangat tidak percaya
dengan apa yang dibacanya. Ia seakan kejatuhan sekarung pasir dari atas yang
langsung menimpanya. Ia benar-benar bingung mau balas apa.
“Hahahahaha”
Akhirnya
Yudi pun hanya membalas sms itu dengan tertawa.
“Yud,
aku serius ini gak bercanda. Aku sayang sama kamu, yud!”
Bela
kembali membalas sms Yudi dan kembali meyakinkan keinginannya itu.
Balasan
sms itu sangat membuat Yudi kebingungan. Sangat-sangat bingung. Sebenarnya
dalam hatinya ingin sekali menerimanya. Tapi disisi lain, ia takut. Takut
karena ia tidak pernah pacaran. Karena Yudi memang tidak pernah merasakan
pacaran,. Ia memang selalu memendam perasaannya. Tak pernah ia ungkapkan
perasaannya.
Ia
pun membalas sms Bela agar membahasnya besok saja di sekolah.
*****
Keesokan
harinya, saat di sekolah dan Bela sedang duduk di bangku Yudi. Yudi pun
menghampirinya. Tapi Bela malah pergi meninggalkan Yudi. Diwajahnya terlihat
sekali rasa kecewa. Sangat-sangat kecewa. Tidak hanya dirasakan oleh Yudi, tapi
Ike sahabat Yudi pun melihat demikian. Karena Yudi dan Bela biasanya selalu
bercanda bersama, tapi sekarang malah cemberut-cemberutan.
Ike
pun bertanya ke Yudi tentang hal itu. Dan Yudi pun menjelaskan semuanya.
“Kalau
kamu juga suka sama dia, kenapa tidak? Kamu cinta kan sama dia? Terima saja,
aku dukung kok!” kata Ike
setelah Yudi menjelaskan semuanya.
Nurul,
yang juga sahabat Yudi, juga sangat mendukung untuk jadian dengan Bela.
“Aku
sangat mendukung kok, terima saja. Kita juga akan bahagia jika melihat sahabat
kita bahagia. Udah, terima saja. Bodoh kalau kamu tidak menerimanya, karena
kamu cinta kan sama dia?” Ujar Nurul, dan
Yudi pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Malam
harinya pun, Yudi kembali sms Bela. Sms yang berisi minta maaf. Dan Yudi pun
mengungkapkan perasaannya kepada Bela.
“Emang
sejak kapan kamu suka aku?” Tanya
Bela saat Yudi mengungkapkan perasaanya.
Yudi
pun menjelaskan secara detail tentang awal ia menyukai Bela. Awal ia jatuh
cinta sehingga ia sekarang seperti ini.
Yudi
sangat lega karena bisa mengungkapkan perasaannya kepada Bela, meskipun itu hanya
lewat sms.
Akhirnya
mereka pun sepakat untuk menjalin hubungan tanpa status. Yah, tanpa status
pacaran. Yang ada hanya status persahabatan.
Tapi sahabatan yang sangat mesra tentunya.