Hai sobat sekalian? Gimana nih kabar kalian? Aku harap baik aja. Kali ini aku mau berbagi
sesuatu nih sama kalian. Postingan kali akan sangat berbeda dengan
postingan-postinganku yang terdahulu. Yaitu, tentang kecurigaanku tentang motif
penipuan di bis terbaru yang sudah banyak aku lihat.
Jadi begini
ceritanya, rumah aku kan di Pasuruan, terus aku kuliah di Jember. Otomatis aku
harus ngekos di Jember. Dan ketika pulang ke Pasuruan, aku selalu menggunakan
bis untuk transportasinya. Nah, ada sesuatu yang mencurigakan yang selalu
terjadi saat aku menaiki bis arah ke Jember. Apapun bis itu, bis LADJU, bis
AKAS, apapun itu bisnya kejadian ini selalu aku lihat. Kecuali untuk bis PATAS,
karena jarang berhenti. Kejadiannya seperti ini, bis berhenti di sebuah warung
yang memang ramai dengan para supir bis yang sedang istirahat sebentar untuk
makan. Tepatnya hanya sekitar 800meter dari Terminal Lumajang, setelah
pertigaan. Setelah bisa berhenti hanya beberapa menit, pasti ada 2 orang dari
kumpulan orang itu. 1 orang duduk di belakang, 1 lagi hanya mondar-mandir
didalam bis. Lalu sekitar 3 menit kemudian, orang yang mondar-mandir itu pasti
akan bertanya seperti ini:
“Siapa tadi yang
barusan oper bis?”
Lalu orang yang
dibelakang tadi pasti akan menjawab.
“saya pak”
“tadi ada apa
tadi di terminal? Katanya kehilangan sesuatu?”
“iya, pak. Tas
saya pak, ketinggalan di bis. Sekarang saya mau mengejarnya pak.”
“koq bisa hilang?
Emang ada apa saja di tasnya?”
“saya tinggal ke kamar mandi sebentar pak. Tapi bisnya sudah berangkat. Uang
saya ada di situ semua pak. Ada juga surat-surat penting”
Sampai disini, semua penumpang bis akan tertarik dan fokus pada percakapan
2 orang itu.
“Loh, koq bisa? Jangan
sembarangan ditinggal barang itu. Kamu memang mau kemana?”
“saya mau ke
situbondo pak.”
“Lah, gak bisa ke
situbondo naik bis ini. Mas turun aja, cari bis jurusan probolinggo, terus cari
lagi bis ke situbondo!”
“terus saya harus
gimana pak? Uang saya ada di tas itu semua”
“gini aja, tadi
kamu menawarkan apa ke orang-orang di Terminal?”
“jam tangan, pak!”
Nah, setelah itu
orang yang dibelakang memberikan jam tangannya. Sebuah jam tangan emas, yang
dibeli orang tuanya di saudi arabia. Dan mulai saat itu lah, banyak orang-orag
menawarkan pertolongan dengan menawar jam tangan itu. Sang pemilik meminta 1,5.
Tetapi apa daya, jarang orang yang membawa uang cash sebanyak itu. Akhirnya banyak
juga yang mewarkan uang plus barang. Seperti uang 750rb plus sebuah hp. Tapi tetap,
uang itu selalu menolak dan inginnya uang cash 1,5juta.
Tapi, aku sangat
yakin, jam tangan itu adalah jam tangan palsu, bukan jam tangan emas asli. Dan alasan
kehilangan tas itu, hanyalah modus untuk menipu para penumpang bis.
Kenapa aku
berkata demikian? Apakah aku punya bukti?
Jelas, aku punya
banyak bukti untuk membuktikan kalau kejadian ini hanya drama saja, alias
penipuan.
Berikut
alasan-alasanku :
1.
Orang
yang kedua yang mondar-mandir di bis dan bertanya pertama selalu sama.
Yah, orangnya selalu itu-itu saja. Tinggi sekita 160cm, dan gemuk.
2.
Penyebab
kehilangannya selalu sama.
Penyebab kehilangannya pun juga selalu sama. Yaitu tertinggal bis ketika
dia ke kamar mandi. Da yang hilang juga selalu sama, yaitu tas.
3.
Asal
orang yang kehilangan selalu sama.
Asal orang yang kehilangan ini pun selalu sama. Yaitu dari Sumatra. Ada yang
dari Lampung, Riau, Jambi. Tapi yang paling sering adalah dari Jambi
4.
Tujuannya
selalu sama.
Tujuan orang itu pun juga selalu sama. Yaitu Situbondo. Padahal sudah
sangat jelas kalau kalian naik bis dari arah surabaya menuju ke situbondo,
kalian tidak akan ke Lumajang. Karena dari probolinggo akan langsung ke arah
Situbondo. (Kan dia orang jauh, jadi pasti dia salah naik bis dan kesasar ke
Lumajang) aku rasa itu tidak bakalan terjadi. Karena saat akan sampai di
probolinggo, si kernet bis pasti akan selalu memberitahu. Seperti “yang ke
situbondo pindah bis, untuk yang ke jember tetap” ataupun sebaliknya. Dan pemberitahuan
itu bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali. Jadi mustahil kalau gak tau, dan
akhirnya kesasar.
5.
Selalu
mempunyai barang yang sama untuk dijual.
Seperti pada percakapan diatas. Orang-orang ini selalu mempunyai jam tangan
emas dari saudi arabia yang ditawarkan untuk dijual. Dan orang itu juga selalu
bilang kalau harga sebenarnya adalah 2000 Real, yang artinya sekitar 4JUTA. Dan
orang itu selalu minta dengan harga 1,5. SELALU SAMA POKOKNYA.
Dan masih banyak lagi alasan yang
membuatku curiga jika ini adalah sebuah penipuan yang terorganisir.
Mungkin kalian akan berpikir, “ah, mungkin
aja kebetulan sama. Orang lagi kehilangan koq malah dicurigai?”
Yah, kalian yang tidak pernah mengalaminya
dan melihat sendiri pasti akan berbicara seperti itu. Tapi aku selalu
melihatnya. Bayangkan saja aku bolak-balik Pasuruan-Jember, Jember-Pasuruan
sudah 2 tahun lamanya. Dan kejadian ini aku lihat dalam 1 tahun belakangan ini.
Bahkan dalam 1 BULAN ini, aku sudah melihatnya sebanyak 3 KALI. APAKAH ITU
KEBETULAN BELAKA? Aku rasa TIDAK!
Kejadian ini sudah jelas direncanakan
dengan sangat matang. TUJUANnya SATU, agar orang-orang bersimpati kepadanya. Terus
pada berbondong-bondong untuk membeli jam tangan emas itu tanpa memeriksa
keasliannya.
Mungkin kalian masih ragu dengan alasanku
diatas, dan berkata “ah, lebay. Masak kejadian sama 3 kali aja sudah dibilang
penipuan?”
Ingat, 3 kali kejadian itu hanya dalam
sebulan ini. Yang terakhir kulihat tepatnya kemarin tanggal 25 Agustus 2016. Dan
aku sudah melihatnya selama setahun ini. Bayangkan berapa kali aku melihatnya. Mungkin
setidaknya sudah 20 Kali aku melihat dan mengalaminya. Dan satu hal yang pasti,
Kejadian, orangnya selalu sama.
Mungkin kalau aku pulang ke pasuruan lagi, dan kejadian ini masih terulang, aku akan mencoba untuk merekannya diam-diam. KITA LIHAT AJA NANTI.
Mungkin bagi kalian yang pernah melihatnya
saat naik bis dari arah surabaya menuju ke jember bisa membaginya disini. Silahkan
komentar aja. Nanti aku akan update komentar kalian di postingan ini untuk
memperkuat argumenku.