Friday, January 29, 2016

Cerpen Cinta - Cintamu Membangkitkanku

CINTAMU MEMBANGKITKANKU

Namaku Deni setiawan. Kata temanku, aku orang yang rajin, pintar, tapi aku juga orang yang pendiam. Tapi sebenarnya aku orang yang aktif, mempunyai banyak teman, dan aku juga orang yang romantis. Itu menurut teman cewekku.
Dikehidupan percintaan, aku termasuk orang yang kurang mengerti. Aku tidak pernah mengalami yang namanya indahnya pacaran. Untuk jatuh cinta, aku pernah merasakannya. Tapi karena aku yang pendiam, dan takut untuk mrngungkapkannya, akhirnya dia menjadi milik ornag lain. Tapi aku tidak pernah menyesal dengan itu.
Aku selalu menjalani kehidupan sehari-hariku dengan kesendirian. Menulis puisi, cerita, ataupun hanya berfacebook ria. Tapi sekali-kali aku juga berkumpul dengan teman-temanku.
Suratu hari, aku berkenalan dengan seorang cewek di facebook. Namanya Rani. Dia orangnya sangat asyik untuk diajak mengobrol. Orangnya juga cantik, imut, pintar, terutama dibidang agama. Karena memang dia bersekolah di sekolah agama. Dan lama-kelamaan aku menjadi sangat akrbab dengannya. Setiap hari kita berchatting ria. Bukan hanya di facebook, tapi kita juga bertukar nomer handphone. Aku pun tidak segan-segan lagi menceritakan semua masalahku ke dia. Dia sudah menjadi teman curhatku.
Tapi semua keceriaanku hilang ketika dalam keluargaku ada masalah. Usaha orang tuaku bangkrut karena adanya penghianat di usaha Ayahku itu. Sedangkan gaji karyawan belum dibayarkan sama sekali. Uang orang tuaku pun habis untuk membayar semua karyawan. Meskipun cuma ada lima karyawan. Dan akhirnya lama-kelamaan keluargaku menjadi miskin. Karena Ayahku sudah lama tidak bekerja.
Aku sangat shock mendengar semua itu. Semua perubahan itu membuatku stres. Aku sangat tidak percaya aku menjadi orang miskin. Dan lama-kelamaan, banyak masalah yang timbul didalam keluargaku. Orang tuaku sering bertengkar masalah uang. Aku semakin stres dibuatnya. Apalagi Ibuku selalu minta cerai. Tapi Ayah selalu mempertahankan untuk tidak cerai.
Aku tidak kuat dengan semua masalah ini. Hidupku sudah hancur. Aku pun mencoba untuk bunuh diri. Tapj disaat aku mencoba bunuh diri, bayangan Rani muncul dihadapanku. Dia mencoba mencegahku untuk tidak bunuh diri.
“Jangan Deni, jangan lakukan itu!”
Suara itu terus merasukiku. Terus, dan terus mencoba merayuku untuk tidak bunuh diri.
“Apa artinya aku hidup didunia ini jika keadaanku seperti ini terus? Apa?” Teriakku pada diri sendiri seperti orang gila.
Lalu entah dari mana, sosok Rani muncul dihadapanku. Seperti mimpi, tapi semuanya terlihat nyata.
“Ingat Allah, Deni. Kamu mau berada di Neraka Allah? Pastinya kamu tidak mau kan?” jawabnya.
Aku hanya diam saja mendengarnya. Aku sadar semua ini hanya hayalanku saja. Tidak mungkin Rani bisa datang kesini.
“Deni, kamu mau melihatku bersedih karena kehilanganmu? Aku tahu kau sangat mencintaiku. Kamu tidak mau kan melihat orang yang sangat kamu cintai bersedih?”
Aku hanya mengeleng-gelengkan kepala. Karena aku akui, aku memang sangat mencintai Rani. Meskipun aku tidak pernah bertemu dengannya. Tapi aku merasa sangat menyayanginya.
“Tidak, Rani. Aku tidak mau melihatmu bersedih. Aku sangat mencintamu. Aku sangat menyanyangimu, Rani!” teriakku.
Aku terus meneriakkan kata-kata itu. Tapi tidak ada yang menjawabnya. Karena memang dari awal, percakapan ini hanyalah hayalanku.
Setelah itu, aku pun mengurungkan niatku itu. Aku sadar, jika aku bunuh diri aku hanya membuatku terjerumuskan saja. Kemudian aku mengambil handphoneku lalu sms ke Rani, dan menceritakan keinginanku untuk bunuh diri. Rani pun mengingatkanku kembali kepada Allah. Yahh, selama ini aku telah melupakan-NYA. Aku sudah terjebak dengan kerakusan dunia.
Semua kata-kata motivasi Rani membuat hatiku luluh, aku menjadi ingin bertobat. Aku ingin merubah sikapku ini dan mau menerima keadaanku yang sekarang. Mungkin semua ini adalah teguran dari Allah.
Dan akhirnya, aku pun mencoba bangkit kembali. Mencoba menjadi Deni setiawan yang dulu. mencoba untuk tidak melupakan Allah. Tapi selalu mengingat-NYA. Selalu menjalankan perrintah-NYA, dan menjauhi larangan-NYA.
Aku sangat bersyukur bisa berkenalan dengan Rani. Karena cintanya, aku bisa bangkit dari keterpurukanku. Aku bisa merubah sifat borosku, aku bisa merubah sifat mewahku.
“Ya Allah, lindungilah Rani. Jagalah Rani untukku, ya Allah. Berilah dia kebahagiaan, kabulkanlah semua do’a-do’anya. Jagalah kesehatannya. Jangan biarkan dia bersedih. Karena aku sangat mencintainya. Amin, ya robbal alamin...”
Itulah doaku setiap hari. Hanya untukmu Rani. Karena kamu aku bisa bangkit, karena kamu aku bisa meneruskan hidup ini dengan semangat dan penuh makna. Aku sangat mencintaimu Rani, Aku sangat mencintaimu. Sampai kapanpun aku akan selalu bersamamu.

“Untuk orang yang aku sayang, yang selalu membuatku semangat dalam menjalani hidup ini”

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | hostgator reviews