CINTAMU MEMBANGKITKANKU
Namaku Deni
setiawan. Kata temanku, aku orang yang rajin, pintar, tapi aku juga orang yang
pendiam. Tapi sebenarnya aku orang yang aktif, mempunyai banyak teman, dan aku
juga orang yang romantis. Itu menurut teman cewekku.
Dikehidupan
percintaan, aku termasuk orang yang kurang mengerti. Aku tidak pernah mengalami
yang namanya indahnya pacaran. Untuk jatuh cinta, aku pernah merasakannya. Tapi
karena aku yang pendiam, dan takut untuk mrngungkapkannya, akhirnya dia menjadi
milik ornag lain. Tapi aku tidak pernah menyesal dengan itu.
Aku selalu
menjalani kehidupan sehari-hariku dengan kesendirian. Menulis puisi, cerita,
ataupun hanya berfacebook ria. Tapi sekali-kali aku juga berkumpul dengan
teman-temanku.
Suratu hari,
aku berkenalan dengan seorang cewek di facebook. Namanya Rani. Dia orangnya
sangat asyik untuk diajak mengobrol. Orangnya juga cantik, imut, pintar,
terutama dibidang agama. Karena memang dia bersekolah di sekolah agama. Dan
lama-kelamaan aku menjadi sangat akrbab dengannya. Setiap hari kita berchatting
ria. Bukan hanya di facebook, tapi kita juga bertukar nomer handphone. Aku pun
tidak segan-segan lagi menceritakan semua masalahku ke dia. Dia sudah menjadi
teman curhatku.
Tapi semua
keceriaanku hilang ketika dalam keluargaku ada masalah. Usaha orang tuaku
bangkrut karena adanya penghianat di usaha Ayahku itu. Sedangkan gaji karyawan
belum dibayarkan sama sekali. Uang orang tuaku pun habis untuk membayar semua
karyawan. Meskipun cuma ada lima karyawan. Dan akhirnya lama-kelamaan keluargaku
menjadi miskin. Karena Ayahku sudah lama tidak bekerja.
Aku sangat
shock mendengar semua itu. Semua perubahan itu membuatku stres. Aku sangat
tidak percaya aku menjadi orang miskin. Dan lama-kelamaan, banyak masalah yang
timbul didalam keluargaku. Orang tuaku sering bertengkar masalah uang. Aku
semakin stres dibuatnya. Apalagi Ibuku selalu minta cerai. Tapi Ayah selalu
mempertahankan untuk tidak cerai.
Aku tidak kuat
dengan semua masalah ini. Hidupku sudah hancur. Aku pun mencoba untuk bunuh
diri. Tapj disaat aku mencoba bunuh diri, bayangan Rani muncul dihadapanku. Dia
mencoba mencegahku untuk tidak bunuh diri.
“Jangan Deni,
jangan lakukan itu!”
Suara itu terus
merasukiku. Terus, dan terus mencoba merayuku untuk tidak bunuh diri.
“Apa artinya
aku hidup didunia ini jika keadaanku seperti ini terus? Apa?” Teriakku pada
diri sendiri seperti orang gila.
Lalu entah dari
mana, sosok Rani muncul dihadapanku. Seperti mimpi, tapi semuanya terlihat
nyata.
“Ingat Allah,
Deni. Kamu mau berada di Neraka Allah? Pastinya kamu tidak mau kan?” jawabnya.
Aku hanya diam
saja mendengarnya. Aku sadar semua ini hanya hayalanku saja. Tidak mungkin Rani
bisa datang kesini.
“Deni, kamu mau
melihatku bersedih karena kehilanganmu? Aku tahu kau sangat mencintaiku. Kamu
tidak mau kan melihat orang yang sangat kamu cintai bersedih?”
Aku hanya
mengeleng-gelengkan kepala. Karena aku akui, aku memang sangat mencintai Rani.
Meskipun aku tidak pernah bertemu dengannya. Tapi aku merasa sangat
menyayanginya.
“Tidak, Rani. Aku
tidak mau melihatmu bersedih. Aku sangat mencintamu. Aku sangat menyanyangimu,
Rani!” teriakku.
Aku terus
meneriakkan kata-kata itu. Tapi tidak ada yang menjawabnya. Karena memang dari
awal, percakapan ini hanyalah hayalanku.
Setelah itu,
aku pun mengurungkan niatku itu. Aku sadar, jika aku bunuh diri aku hanya
membuatku terjerumuskan saja. Kemudian aku mengambil handphoneku lalu sms ke
Rani, dan menceritakan keinginanku untuk bunuh diri. Rani pun mengingatkanku
kembali kepada Allah. Yahh, selama ini aku telah melupakan-NYA. Aku sudah
terjebak dengan kerakusan dunia.
Semua kata-kata
motivasi Rani membuat hatiku luluh, aku menjadi ingin bertobat. Aku ingin
merubah sikapku ini dan mau menerima keadaanku yang sekarang. Mungkin semua ini
adalah teguran dari Allah.
Dan akhirnya,
aku pun mencoba bangkit kembali. Mencoba menjadi Deni setiawan yang dulu.
mencoba untuk tidak melupakan Allah. Tapi selalu mengingat-NYA. Selalu
menjalankan perrintah-NYA, dan menjauhi larangan-NYA.
Aku sangat
bersyukur bisa berkenalan dengan Rani. Karena cintanya, aku bisa bangkit dari
keterpurukanku. Aku bisa merubah sifat borosku, aku bisa merubah sifat mewahku.
“Ya Allah,
lindungilah Rani. Jagalah Rani untukku, ya Allah. Berilah dia kebahagiaan,
kabulkanlah semua do’a-do’anya. Jagalah kesehatannya. Jangan biarkan dia
bersedih. Karena aku sangat mencintainya. Amin, ya robbal alamin...”
Itulah doaku
setiap hari. Hanya untukmu Rani. Karena kamu aku bisa bangkit, karena kamu aku
bisa meneruskan hidup ini dengan semangat dan penuh makna. Aku sangat
mencintaimu Rani, Aku sangat mencintaimu. Sampai kapanpun aku akan selalu
bersamamu.
“Untuk orang yang aku sayang, yang selalu membuatku semangat dalam
menjalani hidup ini”
0 komentar:
Post a Comment